Jakarta – Di kemasan ataupun brosur obat yang dijual bebas di apotek, biasanya disertai dengan ambang atau tanda khusus. Beberapa contoh obat bebas atau obat counter adalah obat flu, obat batuk, obat sakit kepala, salep kulit, obat maag, dan obat pereda nyeri.

Jangan Sampai Salah, Kenali Kode dan Lambang Obat Berikut Ini

Obat-Obatan

Semua obat counter memiliki label pada kemasannya. Label itu berisi informasi penting isi obat, cara konsumsi yang aman, indikasi dan kontra indikasi atau efek samping yang bisa muncul pada kondisi tertentu.

Seharusnya, semua orang yang mengonsumsi obat, membaca terlebih dahulu informasi yang tertera di label.

Tentunya Anda tak ingin sakit yang tadinya ringan malah menjadi berat akibat tidak paham bahwa Anda alergi terhadap salah satu kandungan di dalam obat yang Anda minum.

Pada kemasan atau brosur obat, biasanya juga ada lambang atau tanda khusus berupa:

* Lingkaran hijau (TC 425) dengan garis tepi berwarna hitam adalah tanda khusus obat bebas.

* Lingkaran biru (TC 293) dengan garis tepi berwarna hitam adalah tanda khusus obat bebas terbatas.

Yang dimaksud obat terbatas adalah Obat bebas terbatas adalah obat yang sebenarnya termasuk obat keras tetapi masih dapat dijual atau dibeli bebas tanpa resep dokter, dan disertai dengan tanda peringatan.

* Sedangkan lingkaran berwarna merah bergaris tepi hitam dengan huruf “K” merupakan jenis obat yang diperoleh harus dengan resep dokter.

Tak terbiasa membaca label obat lantaran tidak mengerti? Berikut ini dipaparkan cara membaca label obat yang dijual bebas di pasaran seperti dilansir dari merdeka.com, Selasa *14/3/2017).

1. Kandungan aktif. Yang dimaksud kandungan aktif adalah senyawa kimia yang dimaksudkan untuk menyembuhkan gejala-gejala penyakit sesuai tujuan pembuatan obat tersebut. Kandungan aktif selalu ada di bagian atas label. Dalam satu jenis obat, sangat mungkin ada lebih dari satu jenis kandungan aktif.

2. Penggunaan atau indikasi. Ini adalah informasi mengenai jenis gejala penyakit yang bisa diatasi oleh obat tersebut, misalnya meringankan sakit kepala dan hidung tersumbat.

3. Peringatan. Informasi ini berisi anjuran berkonsultasi ke dokter jika sakit berlanjut setelah pemakaian obat, efek samping yang mungkin ditimbulkan, kondisi-kondisi yang bisa menimbulkan efek samping dan larangan penggunaan obat pada kondisi tertentu.

4. Petunjuk. Bagian ini berisi berapa takaran dan berapa sering obat harus digunakan. Untuk obat berbentuk cair, pastikan Anda menggunakan alat yang tepat sesuai petunjuk. Misalnya disebut satu sendok teh, ya artinya gunakan sendok teh agar takarannya tepat.

5. Informasi lain. Ini memuat keterangan di luar hal-hal di atas, biasanya tentang bagaimana sebaiknya menyimpan obat tersebut. Misalnya, simpan di tempat kering jauh dari sinar matahari.

6. Kandungan inaktif. Yang dimaksud kandungan inaktif adalah segala sesuatu yang terkandung di dalam obat tapi tidak dimaksud untuk menyembuhkan gejala. Yang termasuk kandungan inaktif adalah zat pewarna, zat perasa, zat pengikat kandungan obat.

7. Pertanyaan dan komentar. Kolom ini memuat info nomor telepon, surel atau alamat produsen pembuat obat atau layanan konsumen. (Yayan – www.harianindo.com)