JAKARTA – Sebagai bentuk kekesalan terhadap putusan MK, Presidium Alumni (PA) 212 merencanakan aksi long march pada Jumat, (28/06). Menurut juru bicara PA 212 Novel Bamukmin long march akan dimulai setelah melaksanakan shalat Jumat dari masjid Sunda Kelapa menuju kantor Komnas HAM, dengan tujuan untuk melaporkan beberapa tudingan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang terjadi selama pemilu tahun 2019.

“Kami ke Komnas HAM bukan untuk demo akan tetapi mengawal tokoh dan ulama untuk melaporkan korban kebrutalan pemilu. Misalnya petugas KPPS yang wafat dan 10 orang yang mati syahid korban 21 dan 22 mei kemarin,” kata Novel, Kamis (27/06) malam.

PA 212, kata Novel, meminta agar Komnas HAM menyusut secara tuntas para pelaku , okmun, dan juga para petinggi negara yang dituding terlibat dalam pelanggaran HAM tersebut. PA 212 juga mendesak agar siapa pun yang terbukti terlibat untuk dikenakan hukuman yang berat.

“Siapa pun yang terlibat yang telah melakukan tindakan pelanggaran berat atas hilangnya nyawa anak bangsa yang memperjuangkan keadilan, harus diberikan sanksi seberat-beratnya sampai ke HAM internasional,” tegas Novel.

Menurut Novel, puluhan ribu orang akan berpartisipasi dalam long march tersebut. Dia pun memberikan kepastian bahwa long march hari ini akan berjalan aman dan damai. “Dan sudah buktikan sendiri sampai saat ini aksi kami selalu damai. Jadi saya rasa jauh untuk kita chaos,” jelas dia. (Hari-www.harianindo.com)