Purworejo – Untuk menyiasati angka penjualan kambing kurban, sejumlah pedagang memutuskan untuk membawa kambingnya ke salon kambing. Seperti di Purworejo, Jawa Tengah, para kambing menerima perawatan agar terlihat gagah dan mendongkrak daya jual.

“Iya, ini saya bawa ke salon biar cepat laku. Dari tadi sudah saya tawarkan muter-muter belum laku. Semoga habis ini bisa langsung laku. Sekarang ini pembelinya sedikit, tapi yang jual banyak banget,” kata Amat Jadi, salah satu pedagang kambing, pada Kamis (08/08/2019).

Saryono adalah salah satu pelaku usaha yang bergerak di bidang salon kambing. Sejak pagi, ia mendapat banyak pelanggan yang datang meminta kambingnya mendapat perawatan prima. Jenis perawatannya pun macam-macam, tergantung permintaan pedagang kambing.

“Perawatannya mulai kuku, tanduk, cukur bulu, rebonding, ada creambath juga. Tergantung permintaan pelanggan, Mas, kambingnya mau dirawat apanya. Kalau yang biasa Rp 20 ribu. Kalau paket komplet ya tarifnya Rp 50 ribu,” papar Saryono.

Tak hanya di pasar hewan Batoh, Saryono juga membuka salon kambing di rumahnya. Lesunya daya beli kambing juga dirasakan para pedagang di pasar ini. Diduga jumlah pedagang yang lebih banyak daripada pembeli serta faktor ekonomi membuat pendapatan para pedagang jauh lebih rendah dibanding tahun lalu.

“Omzetnya turun, Mas. Sepi pembeli, rata-rata rugi 20 persen, beda dengan tahun lalu. Kalau tahun lalu laris manis,” kata Anton, padagang kambing lainnya. (Elhas-www.harianindo.com)