Jakarta – Polemik pengajuan anggaran Rp 82 miliar dari Dinas Pendidikan Pemprov DKI Jakarta untuk pembelian lem aibon rupanya menjadi bahan bulan-bulanan di dunia maya. Sejumlah netizen pun menyoroti angka fantastis untuk lem aibon tersebut. Salah satunya adalah pesohor Twitter Handoko Tjung.

“Barusan saya iseng-iseng menghitung lem Aibon yang dibeli menggunakan uang Rp 82 Miliar bisa dipake buat apa, ternyata hasilnya bisa dipake buat ngelem Monas 95 kali,” cuit Handoko melalui akun Twitter handokotjung.

Lebih lanjut, Handoko memaparkan bahwa dengan sebuah lem aibon kecil berdiameter 6 cm, permukaan seluas 339 cm persegi dapat dioles dengan aibon tersebut dengan ketebalan lem 0,1 cm.

“Harga 1 kaleng Aibon kecil di online shop paling mahal Rp 20.000. Uang Rp 82 M bisa membeli 4,1 juta kaleng lem aibon kecil,” lanjutnya.

Dengan angka tersebut, maka 4,1 juta kaleng lem bisa digunakan untuk melapisi 138.990 meter persegi permukaan. Kemudian ia menuliskan luas satu sisi Monas adalah 1452 meter persegi.

“Maka Lem Aibon tersebut bisa digunakan untuk mengelem satu sisi Monas sebanyak 138.990 : 1452 = 95,7 kali. Thanks for coming to my Ted Talk,” ujarnya.

Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), William Aditya Sarana, menyoroti anggaran Rp 82,8 miliar yang diusulkan Dinas Pendidikan DKI Jakarta untuk pembelian lem aibon. Dari besar anggaran yang janggal itu, William menyebut bahwa Dinas Pendidikan memberikan dua kaleng aibon kepada siswa tiap bulan.

“Ternyata Dinas Pendidikan mensuplai dua kaleng lem aibon per murid setiap bulannya. Buat apa?,” tanya William melalui akun Twitternya, willsarana. (Elhas-www.harianindo.com)