Harian IndoManchester – Sebuah bom meledak di Manchester Arena, Inggris, pada Senin (22/5/2017) malam waktu setempat, bertepatan dengan digelarnya konser penyanyi Ariana Grande. Akibat peristiwa ini dilaporkan 19 orang tewas dan 50 orang lainnya mengalami luka-luka.
Ledakan bom di stadion indoor terbesar di Eropa yang dibuka pada tahun 1995 ini menyisakan kenangan mengerikan bagi para saksi mata.
“Saya berada di foyer, gelasnya meledak. Itu pasti sebuah bom, seluruh bangunan bergetar. Bagian tubuh ada di mana-mana, tubuh, telinga. Itu adalah hal terburuk yang pernah saya lihat.Tubuh ada di mana-mana,” kata seorang saksi mata bernama Emma kepada radio BBC Manchester.
”Itu menghancurkan kaca dan ada api setelah itu. Saya tidak tahu bagaimana kita bertahan. Kaca pengaman semuanya telah hilang. Telinga saya masih berdengung,” lanjutnya.
”Saya tidak bisa mendapatkan gambaran mayat-mayat itu dari kepala saya, tapi saya harus mengatakan bahwa tas kami pasti sudah diperiksa dan petugas keamanan hadir sepanjang acara,” pungkasnya.
Menuruta anggota Dewan Manchester Patrick Karney, polisi kemudian berdatangan di lokasi kejadian dan mengamankan para penonton agar meninggalkan stadion.
”Polisi mengatasinya di tempat kejadian perkara (TKP). Masyarakat disuruh pergi dari tempat kejadian,” kata Patrick Karney.
Menurut salah seorang petugas penjaga keamanan konser, Catherine Macfarlane, para penonton banyak yang berebutan keluar stadion untuk menyelamatkan diri.
“Kami membuat jalan keluar dan ketika kami berada tepat di dekat pintu, ada ledakan besar dan semua orang berteriak,” kata Macfarlane.
“Itu adalah ledakan besar. Anda bisa merasakannya di dada Anda, itu kacau. Semua orang berlari dan berteriak dan hanya mencoba untuk keluar,” ujarnya.
(samsul arifin – www.harianindo.com)
