Harian IndoJakarta – Video seorang anak balita sedang bermain sex toy di atas tempat tidur menjadi viral di media sosial. Video yang diduga diunggah oleh orang tua sang balita itu sendiri kemudian mendapatkan kritikan tajam dari netizen, termasuk Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).
Wakil Ketua KPAI Maria Advianti menyayangkan unggahan video tersebut karena media sosial seharusnya digunakan untuk berekspresi dan membagikan sesuatu yang dapat bernilai bagi keluarga.
“Medsos (semestinya) menjadi jendela bagi nilai-nilai sebuah keluarga, yang tercermin dalam posting-an ayah, ibu, atau anak. (Sehingga) medsos seolah-olah menjadi kanal freedom of expression bagi masyarakat, selain tempat sharing informasi, berteman, silaturahim, dan kegiatan internet lainnya,” kata Advianti lewat pesan singkat, Jumat (14/7/2017).
Wanita yang lebih akrab disapa Vivi ini kemudian mengkritik tindakan sang orang tua yang membiarkan anak balitanya bermain dengan sesuatu yang tidak sesuai dengan umur sang anak yang nantinya dapat berimbas kepada perkembangan psikologisnya.
“Sex toy bukan mainan anak-anak walaupun kelihatannya lucu. Ketika anak sudah terbiasa dengan permisifitas, maka ketika besar nanti sangat mungkin ia pun akan menganggap free sex sebagai hal yang lumrah,” ungkapnya.
Unggahan ini juga menunjukkan sang orang tua kurang bisa menggunakan media sosial secara bijak dan benar.
(samsul arifin – www.harianindo.com)
