Jakarta – Juru bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Dedek Prayudi angkat bicara terkait kicauan seorang warganet yang mendoakan Mahfud MD dengan buruk.

Sebelumnya, warganet @ronavioleta menanggapi pemberitaan Mahfud MD yang menyebutkan bahwa TNI telah kecolongan menerima calon taruna keturunan Prancis, Enzo Zenz Allie di Akademi Militer (Akmil) yang selama ini diduga sebagai simpatisan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).

Merasa ada perbedaan pendapat, warganet tersebut kemudian menuliskan kicauan bernada sumpah serapah kepada mantan Ketua Mahmakah Konstitusi (MK).

“Radikal radikul radikal radikul, tapi sama partai juara korupsi, mingkem!! Semoga matimu @mohmadfudmd mengenaskan. Aaamin,” kicau @ronavioleta, Kamis (09/08/2019).

Selang sehari, Dedek Prayudi melontarkan tanggapan terkait cuitsn tersebut. Ia menyayangkan kicauan warganet itu yang disebutnya penuh amarah.

“Astaghfirullah, kenapa mendoakan Prof. Mahfud nya buruk sekali mba? Saya tidak sedang mengatakan bahwa opini beliau benar, apalagi saya tidak mendalami kasus itu, tapi ada apa dengan jiwamu, begitu penuh dengan amarah?” tanya @uki23, Jumat (10/08/2019).

Lebih lanjut, Dedek Prayudi menghimbau masyarakat untuk menghormati perbedaan satu sama lain agar tercipta suasana demokrasi yang beradab.

“Jadikan demokrasi negeri ini menjadi demokrasi beradab, di mana semua pihak dapat menerima perbedaan, bahkan sebelum perbedaan itu dimunculkan. Demokrasi dan toleransi memiliki irisan yang sangat tebal, yakni perbedaan yang dihormati dan warna-warni yang dirayakan,” papar @uki23. (Hr-www.harianindo.com)