Pemerintah Nigeria Tolak Tawaran Pertukaran Siswi dengan Milisi

Menteri Dalam Negeri Nigeria, Abba Moro

Abuja – Pemerintah Nigeria telah menolak tawaran pertukaran antara siswi sekolah yang diculik oleh kelompok Boko Haram, dengan anggota milisi tersebut yang ditahan oleh pemerintah. Seperti dilansir dari BBC (Selasa, 13/5/2014), Menteri Dalam Negeri Nigeria, Abba Moro, mengatakan bahwa kelompok Boko Haram tidak berada pada ‘posisi moral’ yang menjadikan mereka berhak membuat sebuah tawaran pertukaran.

Adapun sebelumnya Pemerintah Nigeria mengatakan bahwa berbagai kemungkinan solusi untuk membebaskan sekitar 200 siswi sekolah yang diculik tersebut sedang dalam tahap pertimbangan. Meski demikian, Moro mengatakan bahwa opsi pertukaran masih diluar pertimbangan. Dirinya mengatakan bahwa opsi untuk menukarkan warga sipil tak bersalah dengan mereka yang melawan negara dan melakukan tindakan terorisme tidak ada ‘di atas meja’.

Salah satu petinggi Boko Haram, Abubakar Shekau, mengatakan dalam sebuah video bahwa kelompok tersebut tidak akan melepaskan siswi-siswi tadi sampai Pemerintah Nigeria melepaskan teman seperjuangan mereka dari penjara. Video tersebut dikabarkan juga memberikan efek cemas dan kesedihan kepada keluarga korban.

Beberapa laporan yang beredar mengatakan bahwa beberapa siswi-siswi tersebut telah dipaksa menikahi penculiknya (anggota Boko Haram). Boko Haram juga mengancam akan menjual mereka ke pasar gelap.

Boko Haram diketahui melakukan penculikan terhadap sekitar 200 orang siswi sekolah pada 14 April 2014 lalu. 50 orang siswi dikabarkan berhasil melarikan diri, sementara sisanya belum diketahui kabarnya.

Adapun tiga orang siswi sempat muncul dalam video yang dibuat Boko Haram tersebut, dua diantaranya mengaku mereka beragama Kristen dan dipaksa untuk pindah agama menjadi Islam, sementara seorang lagi memang beragama Islam. Boko Haram mengatakan bahwa gadis-gadis tersebut seharusnya tidak pergi ke sekolah melainkan menikah. (Galang Kenzie Ramadhan – www.harianindo.com)