China Mendeportasi Seniman Australia, Guo Jian

Foto Guo Jian, seniman Australia kelahiran China

Beijing – Pemerintah Australia mengabarkan bahwa seorang seniman berkewarganegaraan Australia kelahiran China, Guo Jian, dikabarkan sedang ditahan oleh Pemerintah China. Seperti dilansir dari BBC (Jumat, 6/4/2014), Guo Jian, yang merupakan salah satu peserta demonstrasi pro-demokrasi di Lapangan Tiananmen tahun 1989, dikabarkan ditangkap oleh petugas keamanan pada Minggu kemarin (1/6).

Guo Jian diamankan polisi setelah dirinya diwawancara oleh koran Financial Times. Dalam wawancara tersebut, diperlihatkan foto sebuah hasil karya seni patung berbentuk Lapangan Tiananmen yang dibuat dari daging cincang. Sebuah karya yang tentu dianggap sebagai hinaan bagi Pemerintah China.

Departemen Luar Negeri Australia mengatakan bahwa pihak Konsulat Jenderal telah diperbolehkan mengunjungi Guo di Beijing. Guo Jian akan ditahan selama 15 hari dan kemudian akan dideportasi dari China kembali ke negaranya.

Pemerinta China telah memperketat keamanan nasional menyambut peringatan 24 tahun Insiden Lapangan Tiananmen tersebut. Pihak otoritas telah memperingatkan para aktivis untuk tidak melakukan aksi-aksi provokatif jauh-jauh ahri sebelum peringatan tersebut diadakan. Petugas keamanan bahkan telah menahan sejumlah jurnalis, pengacara, dan aktivis yang dianggap berpotensi “membahayakan”. Lebih jauh, Pemerintah China telah mem-block akses “search” internet untuk mencari informasi terkait isu ini.

Afapun dikabarkan bahwa otoritas setempat telah membebaskan tiga aktivis pada Kamis kemarin (5/6). Pengacara mereka mengatakan bahwa ketiganya dibebaskan dengan membayar jaminan.

Di tempat lain, tiga aktivis telah ditahan selama kurang lebih sebulan karena menyebarkan seruan-seruan provokatif. Dua rekan sekelompok mereka juga dikabarkan ditahan baru-baru ini.

Pemerintah China sangat sensitif dalam menanggapi isu terkait insiden Lapangan Tiananmen. Pihak otoritas pun enggan melakukan atau mendukung peringatan atas kejadian demonstrasi besar-besaran yang berujung pada kerusuhan berdarah tersebut. (Galang Kenzie Ramadhan – www.harianindo.com)