Ikuti Jejak Xiaomi, Huawei Terapkan Teknik Penjualan Baru untuk Smartphone MerekaShenzhen – Dengan begitu ketatnya kompetisi di antara pabrikan smartphone China, teknik pemasaran yang baru dan unik sangatlah dibutuhkan untuk menarik konsumen. Seperti dilansir dari Phone Arena (Jumat, 4/7/2014), sebut saja Xiaomi, mereka berhasil menerapkan teknik “Hunger Marketing” dalam penjualan produknya.

Dengan metode ini, konsumen diberikan semacam quesioner tentang ketertarikannya terhadap suatu smartphone. Konsumen ini juga dimintai keterangan data diri plus alamat email. Dari sini, Xiaomi kemudian menawarkan produknya kepada konsumen potensial tadi via email-email, sehingga terkesan eksklusif. Terbukti, Xiaomi pun berhasil menjual 100ribu unit smartphone-tablet Redmi Note dalam waktu 34 menit saja.

Merk lain asal China, Huawei, baru-baru ini juga diberitakan akan menggunakan satu jalur baru untuk menjual produknya. Berdasarkan laporan The Wall Street Journal, Huawei berniat untuk menggunakan aplikasi chatting asal China, WeChat untuk menjadi salah satu media penjualan smartphone Huawei Honor 6.

Huawei, yang normalnya menjual produk smartphonenya melalui carrier/provider lokal, berhadap dapat memperluas distribusi Honor 6 melalui WeChat tadi. Bahkan pihak WeChat sendiri berencana telah mengadakan sebuah kuis dengan hadiah Huawei Honor 6 bagi pemenang yang bisa menebak berapa harga pasaran smartphone tersebut.

Huawei Honor 6 merupakan smartphone berkelas high-end. Ditawarkan dengan harga $322 (Rp 3,8 jutaan), Honor 6 memiliki prosesor octa-core, layar 5-inchi beresolusi 1080 x 1920, kamera 13-megapixel di bagian belakang, serta kamera 5-megapixel di bagian depan.

Huawei saat ini meraih 8% pasar China, menempatkan mereka di posisi keenam negara tersebut. Dengan sekitar 400 juta pengguna WeChat, tentu teknik penjualan ini memiliki potensi yang luarbiasa bagi Huawei. (Rani Soraya – www.harianindo.com)