Jakarta – Ajang Indonesia Electric Motor Show (IEMS) yang dibuka Rabu (04/09/2019) memamerkan sejumlah merek sepeda motor yang bertenaga listrik sepenuhnya, tetapi dari hasil pantauan baru hanya dua jenis yang siap untuk dijual ke tangan konsumen.

Pertama tentu saja PT Gesits Technologies Indo yang sudah cukup lama meluncurkan sepeda motor Gesits dan sudah dilakukan uji coba dari berbagai kalangan dari Menteri ESDM Ignasius Jonan sampai Presiden Joko Widodo.

Gesits langsung mendapat tantangan serius dari PT Terang Dunia Internusa, yang lebih dikenal sebagai produsen sepeda gunung merek United.

Di ajang IEMS, United Bike membawa sedikitnya lima model sepeda motor listrik, empat di antaranya siap untuk dipasarkan di Indonesia dengan rentang harga yang sangat kompetitif, antara Rp 6,5 juta sampai Rp 27 juta.

Sementara itu, Gesits hanya memiliki satu model dengan harga Rp 25 juta. Semua harga masih off the road, lantaran belum ada kepastian terkait dengan pajak kendaraan listrik dan tarif surat tanda nomor kendaraan (STNK).

Gesits mampu menempuh sekitar 50 km dari posisi baterai penuh. Ruang baterai di bawah jok masih ada satu tempat lagi sehingga bisa diisi baterai tambahan untuk jarak tempuh dua kali lipat.

Tersedia dalam tiga warna, motor ini dibatasi kecepatannya pada 70 km/jam. Cukup banyak pengunjung pameran yang mengikuti test ride di halaman gedung Balai Kartini, Jl. Gatot Subroto, yang menjadi lokasi IEMS kali ini.

United memamerkan lima varian yaitu Type M, Type X, Type T, Type G, dan Type MG1. Model yang disebut terakhir ini memiliki jarak jelajah hingga 100 km untuk sekali isi baterai dengan kecepatan maksimal 100 km/jam. Harganya sekitar Rp 27 juta.

Type MG1 memakai baterai lithium dengan daya 72V 45Ah dan hanya tersedia warna hitam.

Type T dipatok seharga Rp 15,9 juta, dua kali lipat dari harga Type M kendati sama-sama memiliki jarak jelajah 60 km dan kecepatan maksimal 55 km/jam. Bedanya adalah, Type T memakai baterai lithium yang lebih bisa diandalkan, sementara Type M memakai baterai jenis lead acid.

“Kami siap mengurus STNK-nya,” ungkap salah satu penjaga ruang pamer United Bike.

Sementara untuk Type X lebih ditujukan sebagai kendaraan niaga tanpa pembonceng, dengan dudukan barang di belakang pengendara dan di depan setang.

Dua pabrikan besar asal Jepang, Honda dan Yamaha, nampaknya belum terlalu serius untuk terjun ke pasar kendaraan seperti ini. Di ajang IEMS tersebut, Yamaha hanya mengirim satu model yaitu Fino elektrik, itu pun dengan embel-embel “under market testing” atau masih dalam pengujian pasar.

Belum ditentukan harga untuk Fino elektrik tersebut.

Honda sudah menghadirkan skuter premium PCX versi elektrik di Indonesia. Namun, sejauh ini PCX listrik baru tahap disewakan lewat perusahaan mitra Tremo Motorental.

“Tarif sewanya sekitar Rp 1,8 juta per bulan. Itu sudah termasuk asuransi dan biaya perbaikan,” kata operation manager Tremo, Dhaniel Banu Sasongko.

Dhaniel melanjutkan bahwa sewa PCX elektrik ini hanya khusus business-to-business atau antar perusahaan, bukan untuk perorangan. (Hr-www.harianindo.com)