Jakarta – M. Din Syamsuddin, selaku Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah berkeinginan agar ada penyelidikan terhadap tewasnya mahasiswa Fakultas Perikanan Universitas Halu Oleo, asal Desa Lakarinta, Kecamatan Lohia, Kabupaten Muna, Randi (21).

Seperti diketahui bahwa, Randi meninggal ketika beraksi di depan Gedung DPRD Sulawesi Tenggara.

“Mendorong pengusutan yang jujur dan transparan, dan agar tidak menimbulkan fitnah sebaiknya dilakukan autopsi oleh Tim Internal Muhammadiyah,” katanya dalam keterangan tertulisnya, Kamis (26/09/2019).

Syamsuddin berkeinginan agar semua pihak menerima peristiwa tersebut sebagai musibah dan tragedi demokrasi akibat tindakan represif. Selain itu Syamsuddin meminta mahasiswa untuk tetap tenang dan tidak berlaku anarkisme usai tewasnya Randi.

“Agar tetap tenang dan tidak terhasut untuk melakukan tindakan anarkisme, serta selalu kompak dalam menegakkan amar makruf nahyi munkar,” tutupnya.

Najib Prasetyo , selaku Ketua Umum Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) mengungkap bahwa Randi merupakan kader IMM.

“Iya bang. Alumni perkaderan DAD IMM tahun 2017,” katanya.

Randy merupakan seorang mahasiswa Fakultas Perikanan Universitas Haluoleo angkatan 2016. Najib menyatakan bahwa Randy adalah salah satu kader terbaik.

“Salah satu kader terbaik IMM yang meninggal usai aksi di kantor DPRD Sultar ditemukan ada luka tembak di dada kanan,” jelas Najib. (NRY-www.harianindo.com)