Jakarta – Hasil penelitian terbaru yang dilakukan oleh sebuah tim yang dipimpin oleh Profesor Allan Hackshaw dari UCL Cancer Institute di University College London mengungkapkan bahwa mereka yang menghisap satu batang rokok per hari memiliki risiko terserang penyakit kardiovaskuler yang setara dengan perokok yang menghisap setengah bungkus rokok per hari.

Penelitian Terbaru : Merokok Satu Batang per Hari Memiliki Risiko Terkena Jantung Koroner 48 Persen

Penelitian yang telah diterbitkan dalam British Medical Journal, pada Rabu (24/1/2018) ini menganalisis hasil dari 141 studi tentang bahaya rokok.

Hasil penelitian tersebut menyimpulkan, meskipun seseorang menghisap satu batang rokok per hari ternyata memiliki risiko terkena penyakit jantung koroner dan stroke sekitar setengah dari mereka yang merokok 20 batang per hari.

“Kami telah menunjukkan bahwa sebagian besar risiko penyakit jantung koroner dan stroke terjadi pada mereka yang menghisap rokok beberapa batang saja dalam sehari,” kata peneliti, dikutip dari Eurekalert, Kamis (25/1/2018).

Hasil analisis tim juga menunjukkan, pria yang mengisap satu batang rokok setiap hari memiliki risiko 48 persen lebih tinggi terkena penyakit jantung koroner, serta 25 persen lebih terkena stroke bila dibanding dengan mereka yang tidak pernah merokok.

Dikutip dari BBC, Kamis (25/1/2018), risiko ini menunjukkan angka yang lebih tinggi untuk perokok wanita.

Dari hasil penelitian tersebut dapat ditarik garis besar yakni dampak buruk rokok terhadap kesehatan menunjukkan hasil yang sama, baik bagi perokok profesional yang sanggup menghabiskan belasan hingga puluhan batang rokok maupun perokok yang hanya menghisap satu batang tiap hari.

“Tidak ada perokok yang aman dari penyakit kardiovaskular. Perokok harus berhenti total, bukan hanya sekadar mengurangi. Apabila perlu, gunakan alat bantu agar berhenti merokok dan terhindar dari penyakit jantung dan stroke,” kata peneliti.

“Ini mungkin mengejutkan banyak orang, tapi ada juga mekanisme biologis yang membantu menjelaskan mengapa merokok beberapa batang bisa memiliki risiko tinggi,” tambah peneliti.
(samsul arifin – www.harianindo.com)