Jakarta – Sosok saksi ‘wah’ yang disebut-sebut oleh tim hukum pasangan capres-cawapres Prabowo dan Sandiaga dalam sidang sengketa Pemilu di Mahkamah Konstitusi (MK) membuat penasaran Tim pasangan capres cawapres Joko Widodo dan Ma’ruf Amin. TKN juga meyakini bahwa saksi yang bakal dihadirkan akan membuat kalah gugatan yang diajukan oleh Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi.

Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma’ruf, Abdul Kadir Karding membuka tangan bagi saksi tersebut untuk hadair dalam persidangan. Malah dia penasaran kejutan seperti apa yang nantinya akan diberikan oleh saksi tersebut. Dia mengingatkan, yang terpenting bukan sekadar saksi yang fantastis.
“Tetapi dibutuhkan adalah bukti bukti nyata tentang kenapa hasil perselisihan, hasil sengketa pilpres berbeda sekitar 18 juta. Itu yang harus dibuktikan. Itu yang penting, bukan pada hal-hal yang sifatnya ramai, bombastis, kontroversial,” jelas Karding di Jakarta, Sabtu (15/06).
Terpisah, Wakil Sekretaris TKN Jokowi-Ma’ruf, Raja Juli Antoni menganggap itu hanya sebuah gertakan dari kubu sebelah.
“Bluffing (gertak sambal). Saya kira tidak akan banyak menolong,” ujar Antoni.


Sekretaris Jenderal PSI itu menilai tuntutan tim hukum Prabowo-Sandiaga terlalu berhalusinasi. Karena itu Antoni tidak yakin saksi yang dihadirkan akan memberikan dampak yang signifikan.
“Tuntutan yang kemarin mereka bacakan mengawang-ngawang. Imaginatif dan konspiratif. Jadi mendatangkan saksi seperti bagaimana pun tidak akan menolong,” ucapnya.
Diberitakan, Badan Pemenangan Nasional (BPN) Capres-Cawapres Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno mengklaim akan menghadirkan saksi hidup dalam sidang sengketa Pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi (MK). Hal itu dikatakan langsung oleh Wakil Ketua BPN Priyo Budi Santoso.


“Nanti saudara sekalian saya mohon izin pada menit-menit tertentu nanti mudah-mudahan ada juga saksi-saksi hidup yang akan memberikan keterangan yang bersifat wow kepada kita semua,” kata Priyo di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (15/06). (Hari-www.harianindo.com)