Penjualan Melemah, Motorola Segera Tutup Pabrik Moto X di Texas, ASIllinois – Saat Motorola meluncurkan produknya Moto X tahun lalu, pihaknya memasarkan produk tersebut dengan menitikberatkan pada fakta tentang Moto X yang merupakan smartphone pertama yang didesain, dirancang, dan diproduksi di Amerika Serikat. Seperti diketahui, saat ini kebanyakan produk smartphone diproduksi di pabrik yang berada di negara-negara Asia. Fakta tersebut dikatakan dapat menjaga kualitas produk sekaligus membuka banyak lapangan kerja baru untuk masyarakat AS.

Namun demikian, seperti dilansir dari Digital Trends (Sabtu, 31/5/2014), strategi tersebut tampaknya akan segera gugur ketika Motorola secara resmi mengumumkan pada Jumat kemarin (30/5) bahwa mereka akan segera menutup pabriknya di Texas pada akhir tahun 2014 ini. Adapun fasilitas tersebut pertama dibuka pada Mei 2013 lalu, dan mampu menyerap sekitar 3.800 tenaga kerja AS. Sampai saat ini, dikatakan tenaga kerja yang masih aktif menurun drastis menjadi 700 orang saja.

The Wall Street Journal melaporkan bahwa keputusan Motorola ini disebabkan oleh lemahnya penjualan Moto X dibandingkan dengan tinggi biaya produksi. Menurut riset pasar dari periset Strategi Analytics, Motorola menjual sekitar 900 ribu unit Moto X di seluruh dunia dalam tiga bulan pertama peluncurannya. Jumlah tadi bukanlah angka yang besar bila dibandingkan dengan penjualan iPhone 5S yang mencapai 26 juta unit dalam rentang waktu yang sama.

Dengan penutupan tersebut, Moto X akan diproduksi di pabrik Motorola di China dan Brazil. Presiden Motorola, Rick Osterloh, menekankan bahwa penutupan pabrik di Texas tersebut tidak ada hubungannya dengan pengakuisisian Motorola dari Google ke tangan Lenovo, yang notabene merupakan perusahaan smartphone yang berbasis di Beijing, China. (Rani Soraya – www.harianindo.com)