Probolinggo – Terjadi peningkatan jumlah wisatawan yang berkunjung ke kawasan Gunung Bromo disebabkan adanya fenomena embun beku. Peningkatan jumalh wisatawan tersebut dikabarkan hingga 4 kali lipat.

Jalur menuju kawasan wisata Bromo dari Desa Sukapura hingga Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo sempat mengalami kemacetan. Titik kemacetan terjadi di kawasan Cemoro Lawang.

Jalur dari pintu Probolinggo itu dipadati kendaraan roda dua dan empat. Tercatat, turis lokal datang dari beberapa daerah. Di antaranya Jember, Surabaya, dan Banyuwangi. Namun setelah petugas dari Satlantas Polres Probolinggo datang, kepadatan kendaraan mulai terurai.

Sekadar diketahui, Cemoro Lawang merupakan salah satu jalur menuju Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Jalur itu menjadi jalan favorit karena yang terdekat menuju kawah Gunung Bromo. Kawasan ini juga memiliki fasilitas pendukung paling lengkap di sekitar Bromo. Yaitu hotel, restoran, maupun home stay.

Sebenarnya ada empat jalur menuju ke Gunung Bromo. Antara lain dari Malang melalui Desa Ngadas, dari Pasuruan melalui Tosari, dari Lumajang melalui Desa Burno, dan dari Probolinggo melalui Desa Cemoro Lawang.

Salah seorang pengunjung, Wida mengaku sengaja datang ke Bromo bersama anak-anaknya, khusus untuk menyaksikan fenomena embun beku. Seperti pengunjung lainnya, ia juga sedang memanfaatkan libur sekolah.

“Saya 10 kali lebih mungkin datang ke Bromo. Tapi baru kali ini ada fenomena frozen (embun beku), Minggu (30/06/2019).

Penigkatan jumlah pengunjung terjadi sejak adanya fenimena embun beku atau frost tersebut. Ditambah masih dalam masa libur sekolah. Wisatawan memilih datang pada pagi hari untuk merasakan suhu di bawah nol hingga minus empat derajat celsius.

Seperti diberitakan sebelumnya, frost atau embun beku menyerupai es muncul di sejumlah titik di kawasan TNBTS. Kepala Sub Bagian Data Evaluasi Pelaporan dan Humas TNBTS Sarif Hidayat menyatakan, frost muncul di kawasan Ranupani atau di jalur pendakian menuju Puncak Gunung Semeru, Cemoro Lawang, Lautan Pasir Gunung Bromo, dan kawasan Bukit Penanjakan.

“Fenomena frost atau embun upas sudah dilaporkan teman-teman di lapangan. Di Ranupani, Cemoro Lawang dan Penanjakan dilaporkan sudah ada fenomena itu,” katanya kepada wartawan Jumat (21/06)

Sarif memaparkan bahwa frost pertama kali muncul di Ranupani pada 16 Juni lalu. Suhu di kawasan itu mencapai rata-rata dua hingga delapan derajat celcius. (Hari-www.harianindo.com)