Harian IndoJakarta – Seorang pramugari dipecat karena menyalahgunakan profesi untuk kepentingan pribadi. Laporan dari media Arab Saudi mengatakan pramugari ditangkap di toilet pesawat dalam posisi berkompromi dengan penumpang untuk bercumbu.
“Pekerjaan sampingan” pramugari itu menurut surat kabar Sada mendatangkan keuntungan fantastis.
Kurun waktu dua tahun, pramugari itu diklaim meraup keuntungan satu juta dolar (sekitar Rp 14,7 miliar).
Bahkan, saat ditangkap di toilet, wanita tersebut melayani penumpang pria dengan biaya sebesar 2.000 dolar (sekitar Rp29,4 juta).
Pramugari itu berdasarkan laporan media setempat mengakui berhubungan seks dengan banyak penumpang selama penerbangan. Ia juga mengatakan, lebih suka penerbangan jarak jauh antara Teluk Timur Tengah dan Amerika Serikat dalam menjalankan aksinya.
Kisah hampir mirip terjadi di Jepang awal tahun ini.Sejumlah pramugari di maskapai penerbangan Jepang menjadi sorotan setelah pengakuan mereka atas keberbersediaan mereka melayani hubungan seks dengan pilot demi mendapat tambahan uang.
Mereka terpaksa melakukan itu karena gaji mereka dipotong perusahaan tempat mereka bekerja. Menurut para pramugari itu mereka bisa mendapat bayaran sebesar Rp 5,6 juta hingga Rp 8,4 juta sekali melayani dalam waktu 90 menit.
Pengakuan salah satu pramugari, mereka yang berusia di bawah 30 tahun bisa memasang tarif paling tinggi.
Mereka juga mengaku bisa diajak tidur di hotel oleh pilot itu. “Pilot biasanya memberi kode dengan tangannya jika dia tertarik bercinta dengan seorang pramugari,” kata seorang awak pesawat.
Pelacuran di dunia pramugari ini rupanya sudah menjadi bagian dari sejumlah maskapai penerbangan Jepang.
Profesi melayani pilot di atas ranjang itu menjadi bagian dari kerja paruh waktu para pramugari.
Salah seorang pramugari yang berusia 30 tahun mengatakan prostitusi di kalangan pramugari ini sudah terjadi sejak beberapa tahun sebelum dia bergabung pada 2007. (Dwi Kristyowati – www.harianindo.com)
