Jakarta – Mantan Presiden RI yang juga sebagai Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah mencuigai dirinya disadap sejak September 2016 lalu.
Hal ini disampaikan oleh Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Roy Suryo, yang mengatakan bahwa SBY sempat mengungkapkan kegelisahannya terkait kemungkinan dirinya telah disadap.
“Dulu beliau pernah cerita ke kami dugaan penyadapan, tapi tidak sampai mengganti telepon,” kata Roy, Jumat (3/2/2017).
Dugaan ini kemudian semakin kuat setelah keluar pernyataan dari kuasa hukum Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang mengatakan bahwa mereka mempunyai bukti komunikasi antara SBY dan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma`ruf Amin.
Menurut Roy Suryo, SBY mengetahui telponnya telah disadap dari informasi sumber yang dekat dengan pemerintahan.
“Beliau, sebagai seorang yang pernah menjabat presiden 10 tahun, wajar masih punya link kuat di lingkungan intelijen,” Roy menuturkan.
Roy juga menambahkan bahwa penyataan yang menyebutkan komunikasi antara SBY dan Ma`ruf Amin adalah membicarakan fatwa MUI terkait kasus dugaan penistaan Ahok itu adalah tidak benar dan fitnah.
“Kami tegaskan, kalau ada yang bilang SBY memesan fatwa MUI dalam percakapan telepon tersebut, itu adalah fitnah besar,” ujar Roy.
(samsul arifin – www.harianindo.com)