Home > Ragam Berita > Nasional > Mengapa Prabowo Masih Belum Menentukan Cawapresnya? Ini Kata Pengamat Politik

Mengapa Prabowo Masih Belum Menentukan Cawapresnya? Ini Kata Pengamat Politik

Jakarta – Hingga saat ini, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto belum juga menentukan siapa sosok calon wakil presiden yang akan mendampingi dirinya pada Pilpres 2019 mendatang.

Mengapa Prabowo Masih Belum Menentukan Cawapresnya? Ini Kata Pengamat Politik

Menurut analisa dari Peneliti Senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Syamsuddin Haris, Prabowo sepertinya masih mempertingkan sejumlah nama, bahkan yang muncul dari luar partai koalisi.

Seperti diketahui, PKS telah mengajukan sembilan nama kadernya untuk dipertimbangkan menjadi capres atau cawapres, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid, mantan Presiden PKS Anis Matta, Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno, Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman, Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufrie, mantan Presiden PKS Tifatul Sembiring, Ketua DPP PKS Al Muzammil Yusuf, dan Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera.

Namun belakangan, Prabowo justru melirik calon lain di luar sembilan nama tersebut, yakni Gubernur DKI Anies Baswedan, dan Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Pertimbangan lain bila Prabowo mengambil cawapres dari PKS, yakni elektabilitas dari cawapres tersebut, serta apakah PKS mau ikut membiayai segala keperluan Pilpres.

“Pertama apakah elektabilitasnya akan meningkat, kedua apakah PKS mau membantu pembiayaan pilpres itu sendiri. Itu juga menjadi hitungan sehingga sampai saat ini tidak kunjung memutuskan siapa cawapresnya,” kata Syamsuddin kepada awak media, Senin (9/7/2018).

Namun demikian, Prabowo juga harus mengingat bahwa dirinya tidak bisa maju tanpa berkoalisi dengan partai lain. Karena itu, opsi mengambil cawapres dari PKS atau PAN juga harus menjadi pertimbangan utama Prabowo.

“Prabowo juga nggak bisa maju sendiri, butuh partai koalisi. Take and give saja. Kalau Gerindra mau ngajak PKS ya mestinya mau cawapresnya dari PKS. Logika sederhana saja sebab kalau nggak, dia tidak bisa maju juga,” jelas Syamsuddin.

“Kecuali Prabowo ngambil PAN, pertanyaan apakah mau juga? Kemudian kalau ngajak PAN, PKS mau mendukung koalisi Prabowo dengan Zulkifli, misalnya? Ini kan belum ada yang jelas,” imbuhnya.

Belakangan PKS, bahkan mengajukan wacana untuk mengusung Anies-Aher (Ahmad Heryawan) atau Anies-AHY. Hal ini menurut Syamsuddin adalah wajar, namun PKS dengan tambahan Demokrat masih tetap membutuhkan koalisi dengan partai lainnya agar bisa memenuhi syarat untuk maju mengusung pasangan calon.

“Intinya, baik PKS maupun Demokrat butuh teman koalisi jika ingin Anies jadi capres. Jadi kembali lagi kepada PKS dan Demokrat, bisa nggak mereka ajak parpol lain untuk dukung Anies-Aher, atau Anies-AHY,” pungkasnya.
(samsul arifin – www.harianindo.com)

x

Check Also

Dicegat Saat Kendarai Motor, Bocah SD Ini Cium Tangan Polisi

Dicegat Saat Kendarai Motor, Bocah SD Ini Cium Tangan Polisi

Jakarta – Sebuah video tetiba viral dimedia sosial yang memperlihatkan seorang bocah SD ditilang polisi ...