Jakarta – Sudah sejak dulu, penggunaan marijuana atau ganja diduga memiliki kaitan dengan amnesia atau hilang ingatan. Baru-baru ini, hasil sebuah studi berhasil memberikan penjelasan terkait hal itu.
Sebagaaimana diberitakan Medical News Today pada Minggu (13/12/2016), Studi yang dikepalai Dr. Giovanni Marsicano dari University of Bordeaux tersebut menemukan bahwa cannibinoid, senyawa kimia yang dimiliki ganja dapat mengaktifkan reseptor mitokondria pada pusat ingatan otak dan menyebabkan amnesia.
Berdasar data yang dimiliki oleh National Institute on Drug Abuse (NIDA), setidaknya terdapat 100 jenis cannabinoid pada tanaman ganja, termasuk di antaranya psikoaktif delta-9-tetrahydrocannabinol (THC).
Cannabinoid ini memiliki struktur yang serupa dengan cannabinoid yang secara natural diproduksi oleh tubuh seperti anandamide.
Cannabinoid natural sendiri berfungsi sebagai neurotransmitter yang mengirimi sinyal antara sel saraf atau neuron, yang mempengaruhi berbagai area otak, termasuk bertanggungjawab atas emosi, pergerakan, koordinasi, persepsi pancaindera, ingatan dan kemampuan berpikir.
Karena THC dan cannabinoid dari ganja dan bentuk sintesis lainnya serupa dengan cannabinoid natural, mereka memiliki kemampuan untuk menyatu dengan receptor cannabinoid yang terletak pada neuron dan menghidupkan beberapa area pada otak
Sebagai hasilnya, cannabinoid dapat mengubah fungsi otak normal dan menyebabkan beberapa perubahan negatif terhadap mental dan fisik. Salah satunya fungsi hippocampus, bagian otak yang bertanggungjawab dalam pembentukan memori. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)