Jakarta – Sepekan sebelum pemungutan suara, penyelenggara Pemilihan Gubernur Jawa Timur menemui kendala. Cuaca ekstrem melanda laut Madura. Akibatnya, distribusi logistik Pilgub Jatim ke Kepulauan Masalembu, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, tertunda.

Logistik Pilkada Jatim Terhambat Cuaca Ekstrem di Laut Madura

Sumenep memiliki sembilan kecamatan/kepulauan yang terpisah dari Pulau Madura. Yakni Kecamatan Talango, Giligenting, Nonggunong, Gayam, Raas, Arjasa, Kangayan, Sapeken, dan Masalembu. Masalembu adalah yang terjauh. Dua desanya, Karamian dan Masalima, merupakan pulau mungil terpisah.

Bila melalui jalur laut, Desa Karamian bahkan lebih dekat ke Kalimantan Selatan daripada ke daratan Sumenep. Butuh tujuh belas jam perjalanan laut menuju Masalembu jika ditempuh dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, atau sekitar 12 jam perjalanan dari Pelabuhan Kalianget di Sumenep.

Dari sembilan kecamatan kepulauan itu, KPU baru mengirim logistik Pilgub Jatim ke Kangayan dan Arjasa melalui Pelabuhan Kalianget pada Selasa, 19 Juni 2018. Logistik ke Masalembu dialihkan melalui Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya karena tidak ada jadwal kapal berangkat di Kalianget.

Baca juga: Ario Febriansyah Dikenakan Pasal Pidana dan UU ITE

Di Pelabuhan Tanjung Perak, dua kapal yakni KM Sabuk Nusantara, yang sedianya disiapkan untuk mengirim logistik Pilgub ke Masalembu, batal melaut. Menurut prakiraan BMKG, cuaca ekstrem melanda laut Madura. Gelombang setinggi tiga meter menanti sekira pukul 20.00 WIB pada Selasa malam.

Pada hari ini, Rabu, 20 Juni 2018, cuaca ekstrem masih mengintai laut Madura di Masalembu. Data dari BMKG Tanjung Perak menyebutkan, pada hari ini tinggi gelombang di laut Jawa bagian Timur dan Samudera Hindia Selatan antara 1,5 sampai 3,5 meter. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)