Home > Gaya Hidup > Kesehatan > Waspadai 5 Bau Badan Ini

Waspadai 5 Bau Badan Ini

Jakarta – Aroma kurang enak yang keluar dari badan atau mulut memang sangat mengganggu. Namun jangan salah, bau yang keluar dari tubuh Anda bukan hanya sekedar bau. Hal itu bisa jadi pertanda dari adanya masalah kesehatan.

Waspadai 5 Bau Badan Ini

Ilustrasi

Sebuah penelitian di Swedia baru-baru ini menunjukkan, beberapa penyakit dapat menimbulkan dampak yang unik salah satunya ada bau.

Berikut lima bau yang umum terjadi dan mungkin saja merupakan sinyal atau masalah serius terhadap kesehatan Anda seperti dilansir dari metrotvnews.com, Minggu (5/3/2017):

1. Napas bau buah
Ini bisa jadi pertanda gejala penyakit diabetes. Diabetic kedoacidosis (DKA) terjadi ketika insulin tubuh berjalan rendah dan gula darah melonjak. Orang dengan diabetes tipe 1 umumnya lebih sering mengalami ini dibanding diabetes tipe 2.

Tubuh Anda tidak dapat membuat energi yang dibutuhkan untuk berfungsi dengan baik sehingga mulai memecah asam lemak untuk bahan bakar. Hal ini menciptakan pembentukan bahan kimia asam yang disebut keton dan ini bisa meninggalkan bau buah-buahan pada napas Anda.

DKA umumnya terjadi dengan gejala lain dari diabetes seperti, kelelahan, penglihatan kabur, dan penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan.

2. Bau kaki
Infeksi jamur bisa jadi penyebab bau kaki. Kaki bisa jadi menyebarkan bau busuk akibat kombinasi dari bakteri dan jamur yang mengikis ke dalam kulit dan jaringan kaki. Apabila Anda menggaruk kaki kemudian menyentuh bagian tubuh lain, Anda dapat menyebarkan jamur menyebar ke area tubuh lain.

Jamur cenderung berkembang di lingkungan yang lembap. Hindari memakai sepatu terlalu sering dan gunakan bedak untuk menjaga kaki tetap kering jika mereka cenderung berkeringat.

3. Bau pada kotoran atau tinja
Ini merupakan gejala intoleransi laktosa. Ketika usus kecil Anda tidak menghasilkan cukup enzim yang disebut laktosa, ini membuat tubuh tidak bisa mencerna laktosa, gula yang ditemukan pada produk susu. Jadi, usus kecil Anda mengarahkan laktosa langsung ke usus di mana bakteri usus akan melakukan fermentasi.

Kondisi inilah yang memicu kotoran Anda bau, perut kembung dan kentut yang bau. Intoleransi laktosa sering terjadi. Selain kotoran yang bau, intoleransi laktosa juga bisa menyebabkan kram perut, mual, diare dan muntah.

4. Urin bau
Infeksi saluran kemih dapat menghasilkan bau urin yang menyengat seperti kimia berbau. Ini terjadi setelah bakteri yang paling umum yakni E.coli memasuki saluran kemih dan uretra. Kemudian, mereka berkembang biak di kandung kemih dan menyebabkan infeksi.

Infeksi ini lebih sering menyerang wanita dibanding pria karena saluran uretra mereka lebih pendek. Jika Anda memiliki urin yang bau, sebaiknya periksakan ke dokter.

5. Bau mulut
Apabila Anda mengalami bau mulut padahal rutin menggosok gigi, bisa jadi itu akibat Anda mengalami gangguan tidur atau sleep apnea. Ini biasanya menyebabkan Anda mendengkur yang berlebihan sehingga Anda bernapas melalui mulut sepanjang malam.

Baca juga: Waspada, Inilah Tanda-Tanda Anda Mengalami Overdosis Kafein

Hal ini dapat membuat mulut Anda sangat kering dan merupakan penyebab umum dari bau mulut. Selain itu, hal ini memungkinkan bakteri berkembang biak lebih mudah dan menghasilkan gas belerang yang dapat memberikan napas seperti bau telur busuk. (Yayan – www.harianindo.com)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

x

Check Also

Hati-Hati Pakai Tusuk Gigi, Bila Tidak Ingin Mengalami Ini

Hati-Hati Pakai Tusuk Gigi, Bila Tidak Ingin Mengalami Ini

Jakarta – Tusuk gigi berfungsi untuk menyingkirkan sisa-sisa makanan yang tersangkut di sela-sela gigi yang ...

12465455_10205256660160520_652338149_o

Follow Kami Di Line @harianindo Friends Added

Portal Berita Indonesia

Saran dan Masukan Selalu Kami Tunggu Untuk Kami Membangun Portal Media Ini Agar Bisa Menjadi Lebih Baik Lagi. Hubungi Kami Jika Ada Saran, Keluhan atau Masukan Untuk Kami. Untuk Pemasangan Iklan Silahkan Kontak Kami di Page Pasang Iklan.

Aktual, Faktual dan Humanis