Home > Gaya Hidup > Mengenal Kafir Dalam Pandangan Kristen

Mengenal Kafir Dalam Pandangan Kristen

Jakarta – Dalam sebuah blog pribadinya, Martianus membahas mengenai kata kafir yang muncul di Alkitab. Penulis ingin mencari referensi di Alkitab dan menemui kata kafir muncul sebanyak 1 kali di perjanjian lama dan 2 kali di perjanjian baru.

Kata Kafir Muncul di Alkitab Sebanyak 3 Kali

Bilangan 23 : 9 Sebab dari puncak gunung-gunung batu aku melihat mereka, dari bukit-bukit aku memandang mereka. Lihat, suatu bangsa yang diam tersendiri dan tidak mau dihitung di antara bangsa-bangsa kafir.

Matius 5 : 22 Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum; siapa yang berkata kepada saudaranya: Kafir! harus dihadapkan ke Mahkamah Agama dan siapa yang berkata: Jahil! harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala.

Galatia 2 : 14 Tetapi waktu kulihat, bahwa kelakuan mereka itu tidak sesuai dengan kebenaran Injil, aku berkata kepada Kefas di hadapan mereka semua: “Jika engkau, seorang Yahudi, hidup secara kafir dan bukan secara Yahudi, bagaimanakah engkau dapat memaksa saudara-saudara yang tidak bersunat untuk hidup secara Yahudi?”

Dari bahasa Ibrani goy yang secara harafiah berarti bangsa-bangsa. Secara khusus menyebutkan bangsa-bangsa di luar bangsa Israel. Pengertian ini muncul dilatarbelakangi oleh kebanggaan Israel sebagai umat dan bangsa pilihan Allah. Selain itu juga untuk menunjukkan perbedaan standar moral antara bangsa Israel dengan bangsa-bangsa lainnya.

Hal yang sama ditekankan oleh Paulus saat menegur rasul Petrus,

Tetapi waktu Kefas datang ke Antiokhia, aku berterang-terang menentangnya, sebab ia salah. Karena sebelum beberapa orang dari kalangan Yakobus datang, ia makan sehidangan dengan saudara-saudara yang tidak bersunat, tetapi setelah mereka datang, ia mengundurkan diri dan menjauhi mereka karena takut akan saudara-saudara yang bersunat. Dan orang-orang Yahudi yang lainpun turut berlaku munafik dengan dia, sehingga Barnabas sendiri turut terseret oleh kemunafikan mereka. Tetapi waktu kulihat, bahwa kelakuan mereka itu tidak sesuai dengan kebenaran Injil, aku berkata kepada Kefas di hadapan mereka semua: “Jika engkau, seorang Yahudi, hidup secara kafir dan bukan secara Yahudi, bagaimanakah engkau dapat memaksa saudara-saudara yang tidak bersunat untuk hidup secara Yahudi?” Menurut kelahiran kami adalah orang Yahudi dan bukan orang berdosa dari bangsa-bangsa lain.

Dalam penyebutannya, Paulus menggunakan kata ethnikos yang merujuk kepada tingkah laku yang tidak sesuai dengan adat Yahudi.

Sampai di sini penulis menyebut makna kafir dari sudut pandang orang Yahudi. Selain itu Martianus juga mengungkap sisi menarik mengenai apa yang diajarkan Yesus tentang kafir.

Kamu telah mendengar yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan membunuh; siapa yang membunuh harus dihukum. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum; siapa yang berkata kepada saudaranya: Kafir! harus dihadapkan ke Mahkamah Agama dan siapa yang berkata: Jahil! harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala.

Penulis menjelaskan kata kafir di ayat tersebut berasal dari bahasa Aram rhaka. Sebuah makian atau umpatan untuk mengejek orang. Mungkin sama dengan mengatakan tolol; bodoh; tidak punya otak. Di sini tidak sedang memperhatikan makna katanya tetapi bagaimana Yesus memandang kata tersebut. Martianus menyebut di ayat sebelumnya, saat Yesus menyebutkan tentang salah satu dekalog, “Jangan membunuh”. Kemudian dilanjutkan dengan kemarahan, makian, dan umpatan.

Menurut penulis, Yesus berpandangan bahwa amarah sampai terluap dengan makian dan umpatan itu sama dengan membunuh. Ini standar moral dan kekudusan yang diajarkan Yesus sendiri. Bagi Kristus dan juga semestinya bagi orang Kristen, makian atau umpatan dalam bentuk apapun yang ditujukan kepada orang lain adalah sebuah pembunuhan.

Karena itu Martianus menyimpulkan bahwa Alkitab tidak mengartikan kafir untuk ditujukan pada kepercayaan atau agama. Tidaklah benar jika Gereja dan orang Kristen menyebut orang lain yang berbeda kepercayaan dengan panggilan kafir. (Edy – www.harianindo.com)

x

Check Also

Ini Dia Lima Cara Mudah Bakar 300 Kalori Dalam 30 Menit

Ini Dia Lima Cara Mudah Bakar 300 Kalori Dalam 30 Menit

Jakarta – Mempunyai tubuh ideal merupakan dambaan bagi setiap orang. Karena itu berbagai cara ditempuh ...