Jakarta – Nyeri pada saat menstruasi atau haid selama ini dianggap sebagai kondisi yang lumrah. Pada beberapa kasus, memang bukan masalah serius. Namun, nyeri haid ada kalanya mengindikasikan sebuah penyakit serius.
Jangan abaikan kondisi-kondisi berikut ini jika Anda mengalaminya saat haid. Berikut pembahasannya seperti dilansir dari metrotvnews.com, Senin (19/9/2016):
1. Demam
Banyak orang menganggap demam sebagai imbas infeksi bakteri karena terlalu lama mengenakan pembalut. Padahal, kondisi ini sering dialami mereka yang memiliki penyakit radang panggul.
2. Siklus tidak teratur
Siklus haid tidak teratur dipengaruhi banyak faktor. Salah satunya karena ketidakseimbangan hormon.
Kelebihan hormon prolaktin–yang ditandai dengan keluarnya cairan susu dari puting–adalah pemicu tidak lancarnya siklus haid. Kondisi ini juga menjadi indikasi adanya sindrom ovarium polikistik.
3. Darah yang berlebihan
Perhatikan seberapa sering Anda ganti pembalut dalam sehari. Jika setiap satu jam, sebaiknya berkonsultasilah pada dokter. Banyaknya darah yang keluar bisa menyebabkan Anda pusing, kelelahan, bahkan pingsan.
4. Kembali berdarah
Kondisi ini sering dialami mereka yang mengonsumsi pil KB. Darah keluar lagi selang beberapa hari setelah siklus haid berhenti.
Namun, pada mereka yang tidak mengonsumsi pil KB, hal ini patut dipertanyakan. Dilansir Women’s Health, kondisi ini terjadi akibat pertumbuhan polip yang berlebih di dinding rahim.
Pendarahan setelah berhubungan seks juga bisa menjadi hal yang mengkhawatirkan. Hal tersebut menunjukkan kelainan seperti sel displasia abnormal pada dinding rahim yang dapat berkembang menjadi kanker serviks jika tidak diobati.
5. Nyeri haid tak bisa diobati
Penyebab paling umum dari kram saat haid adalah bahan kimia prostaglandin. Bahan ini biasanya terdapat pada obat anti peradangan nonsteroid yang menghalangi produksi darah berlebih.
Jika obat pereda nyeri tidak mampu menahan rasa sakitnya, bisa jadi Anda menderita endometriosis. Kondisi ini memungkinkan Anda untuk menjalani perawatan lebih lanjut seperti obat atau operasi. (Yayan – www.harianindo.com)