Jakarta – Acara penyerahan bonus untuk para peraih medali PON dari DKI Jakarta yang seharusnya berlangsung Jumat mulai pukul 19.00 WIB, justru tiba-tiba dibatalkan. Pembatalan tersebut lantaran mendpat protes dari para atlet yang menghadiri upacara tersebut.
Pembatalan upacara tersebut membuat Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Sumarsono meninggalkan ruangan Balai Agung di Gedung Balaikota, Jakarta, yang menjadi arena kegiatan tidak lebih dari lima menit setelah dirinya tiba di lokasi.
“Suasana sudah tidak kondusif. Nanti berembuk dibicarakan lagi,” ujar Sumarsono sembari bergegas ke luar lokasi acara.
Sumarsono mengatakan bahwa jumlah bonus yang diberikan kepada para atlet PON DKI Jakarta sudah sesuai dengan peraturan pemerintah. Ia menyebut bahwa Kementerian Pemuda dan Olahraga, membatasi pemberian bonus yang tidak lebih dari bonus yang diberikan oleh pemerintah pusat.
Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak bisa memberikan bonus sebesar Rp 1 miliar seperti yang sebelumnya dijanjikan oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sebelum cuti karena mencalonkan diri kembali dalam pilkada.
“Sebenarnya kami sudah siapkan Rp300 miliar untuk bonus. Namun Kempora mengatakan tidak boleh melewati bonus dari pemerintah pusat, maka kami cairkan Rp 116 miliar. Jadi bukan karena uang, duit Jakarta itu cukup,” tutur dia.
Upacara penyerahan bonus kepada para atlet DKI Jakarta yang berprestasi di PON XIX Jawa Barat tersebut awalnya berjalan dengan lancar. Namun, setelah satu menit Sumarsono tiba di lokasi, manajer tim cabang olahraga tinju DKI Richard Engkeng tiba-tiba berteriak dengan suara lantang menolak jumlah bonus yang diberikan.
“Kami ini atlet yang membela mati-matian nama DKI Jakarta, bukan anak-anak yang bisa dibohongi. Kami dijanjikan Rp 1 miliar, kenapa bisa kurang?” kata Richard.
Baca Juga : Absen Dari Debat Cagub DKI Adalah Bagian Dari Strategi Agus ?
Sontak saja, teriakan tersebut disambut meriah tanda setuju oleh ratusan atlet yang hadir. Selanjutnya, para atlet dan ofisial membentangkan spanduk tanda protes. Salah satunya tertulis, “Keringat dan darah sudah kami curahkan, tanggung jawab sudah kami selesaikan. Kami hanya ingin yang dijanjikan dituntaskan.”
(bimbim – www.harianindo.com)