Home > Travel & Kuliner > Empat Mitos Gaib di Balik Kecantikan Pantai Papuma

Empat Mitos Gaib di Balik Kecantikan Pantai Papuma

Jakarta – Salah satu obyek wisata di Jawa Timur yang cukup terkenal di kalangan wisatawan lokal dan mancanegara yakni Pantai Pasir Putih Malikan atau yang lebih dikenal dengan nama singkatnya Pantai Papuma.

Empat Mitos Gaib di Balik Kecantikan Pantai Papuma

Pantai yang terletak di Jember, Jawa Timur ini memang terlihat indah dengan beberapan batu karangnya yang menonjol.
Seperti halnya beberapa pantai yang terletak di Pulau Jawa bagian selatan, Pantai Papuma juga tidak lepas dari sejumlah cerita mitos yang menyertainya.

1. Ratu Pantai Selatan Yang Sering Meminta Korban
Pantai Papuma merupakan bagian dari rangkaian pantai selatan Jawa, yang tidak lepas dari cerita keganasan ombak pantai selatan yang konon merupakan kerajaan dari Ratu Pantai Selatan atau Nyi Roro Kidul.

Keganasan ombak pantai selatan seringkali meminta korban yang dikaitkan dengan Nyi Roro Kidul yang disebut sering mengambil korban manusia untuk dijadikan penghuni kerajaan gaibnya.

2. Satu Pulau Dihuni Ratusan Ular Berbisa
Salah satu ciri khas Pantai Papuma adalah gugusan batu karang berukuran raksasa yang menyerupai pulau-pulau kecil. Penduduk setempat memberikan nama kepada lima ‘pulau’ tersebut dengan Dhampar Kencana, Genteng/Kura-Kura, Kodok, Kresna, Narada, dan Kajang. Ada juga yang menyebutnya Batara Guru, Kresna, Narada, Nusa Barong, dan Kajang.

Namun demikian, ada satu pulau yang tidak diberi nama dan penduduk setempat tidak berani untuk mendekatinya karena dipercaya pulau tersebut dihuni oleh ratusan ular berbisa.

3. Batu Malikan
Menurut situs resmi Papuma, malikan yang menjadi asal-usul nama pantai ini adalah sebuah batu datar yang mirip kerang raksasa berjajar di sepanjang bentangan pantai yang menghadap ke barat.

Batu Malikan tersebut konon merupakan tempat di mana Raden Mursada dan Mursaud (atau Marsudo dan Joko Samudera menurut versi cerita yang lain) memancing. Di atas batu itulah Marsudo atau Mursada tak sengaja memancing ikan ajaib Raja Mina yang kemudian ia lepaskan. Dan di situ pula kail Joko Samudera atau Mursaud tersangkut ular raksasa yang kemudian dibelah menjadi tiga bagian oleh Marsudo dengan cemeti pemberian Raja Mina.

4. Gua Lawa
Di salah satu bagian Pantai Papuma terdapat batu karang dengan ceruk kecil yang oleh penduduk setempat dinamakan Gua Lawa atau ‘gua kelelawar’. Gua ini hanya dapat dilihat oleh wisatawan pada saat air laut surut.

Menurut cerita penduduk setempat, gua ini merupakan tempat bersemayam Dewi Sri Wulan, salah satu putri penguasa pantai selatan dan tempat Kyai Mataram bersemedi.
(samsul arifin – www.harianindo.com)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

x

Check Also

Gemar Tantangan di Ketinggian? Cobalah Jembatan Terpanjang di Swiss Yang Baru Ini

Gemar Tantangan di Ketinggian? Cobalah Jembatan Terpanjang di Swiss Yang Baru Ini

Jakarta – Bila Anda suka tantangan di ketinggian, mungkin sebaiknya mencoba melewati jembatan gantung terpanjang ...