Makassar – Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Sulawesi Selatan memprotes proyek pembangunan jalan tol layang di sepanjang jalan AP Pettarani Makassar. Mereka mencurigai proyek itu tanpa diawali konsultasi publik.

Walhi Nilai Pembangunan Tol Layang Makassar Tanpa Konsultasi Publik

Direktur Walhi Sulsel Muhammad Al Amin mengatakan, konsultasi publik penting agar masyarakat tahu seputar gambaran umum proyek. Konsultasi biasanya memuat informasi soal tujuan proyek, pemrakarsa, penyedia dana, pengelolaan lingkungan, dan lain-lain.

“Hingga kini, kami belum mendapat informasi bahwa pemrakarsa telah melakukan konsultasi publik. Kami baru tahu bahwa akan ada pembangunan jalan tol setelah ada penebangan pohon,” kata Amin di Makassar, Kamis (24/5/2018).

Sebagian besar dari ratusan batang pohon di median jalan AP Pettarani sudah ditebang. Ini merupakan bagian persiapan pengerjaan proyek, sebelum memulai pembangunan konstruksi tol layang.

Amin mengkritik penebangan pohon yang rata-rata sudah berusia puluhan tahun. Mestinya, kata dia, penebangan pohon lebih dulu mendapat masukan dan pandangan publik. Sebab selain mengurangi ruang terbuka hijau (RTH), penebangan juga dikhawatirkan berdampak negatif terhadap lingkungan. Apalagi jalan AP Pettarani dikenal rawan tergenang saat hujan.

“Menurut aturan yang kami ketahui, pihak perusahaan harus mengganti lima kali lipat pohon yang ditebang. Dan publik harus tahu dimana lokasi pengganti tersebut,” ujar Amin. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)