Jakarta – Komisi Pengawas (Komwas) Partai Demokrat (PD) telah mengeluarkan rekomendasi sanksi kepada Dewan Kehormatan (Wanhor) PD terkait sikap dan pernyataan Ruhut yang berseberangan dengan kebijakan dan keputusan partai.
“Rekomendasi Komwas diberikan sanksi. Tapi sanksinya ditentukan Dewan Kehormatan,” ungkap Ketua Komwas PD Ahmad Yahya saat dikonfirmasi, Minggu (10/9/2016) malam.
Namun demikian, Ahmad enggan untuk memberikan bocoran terkait sanksi apa yang yang telah direkomendasikan Komwas kepada Wanhor karena penetapan sanksi adalah wewenang dari Wanhor PD.
“Sifatnya tertutup rahasia. Yang berhak menyampauikan ke publik adalah Wanhor atau Jubir DPP. Komwas hanya mengeluarkan rekomendasi sanksi. Yang menetapkan sanksi adalah Wanhor untuk kemudian merekomendasikan kepada Ketum DPP,” jelas Ahmad.
Pada Kamis (6/10/2016) lalu Komwas telah menggelar sidang hingga malam hari untuk membahas sanksi yang akan diberikan kepada Ruhut. Keputusan rekomendasi untuk Ruhut pun langsung keluar dan telah disampaikan kepada Wanhor PD.
“Orang ini pantas diberikan sanksi. Pilihannya kan banyak, dalam ketentuan ada ringan, sedang, berat. Ringan teguran atau dinasehati, ada teguran tertulis. Ada juga sanksi diberhentikan sebagai kader, dan ada juga yang diberhentikan sama sekali dari keanggotaan sekaligus seluruh jabatan baik di partai atau DPR,” beber Ahmad.
“Pilihan tergantung wanhor. Itu juga tergantung DPP mau dieksekusi atau tidak. Ini kan masalah politik, eksekutor terakhir di Ketum dengan mempertimbangkan banyak hal untuk kepentingan negara dan bangsa,” lanjutnya.
Pada kesempatan terpisah, Ketua Wanhor Amir Syamsuddin membenarkan bahwa Wanhor PD telah menerima rekomendasi saksi dari Komwas PD terkait Ruhut, dan akan segera diumumkan sanksi apa yang nantinya akan dipilih oleh Wanhor PD.
“Sudah (diterima dari Komwas), nanti (diumumkan) setelah ditindaklanjuti,” ucap Amir saat dihubungi terpisah, Minggu (9/10/2016).
Seperti diketahui, Ruhut Sitompul diusut oleh Komwas PD karena secara terang-terangan menyatakan dukungannya kepada pasangan Ahok-Djarot padahal partai Demokrat telah memutuskan untuk mengusung pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni.
Hubungan antara Ruhut dan PD makin memanas setelah pernyataan kerasnya menyinggung Edhi Baskoro Yudhoyono (Ibas) dan keputusan Ruhut untuk menjadi salah satu juru bicara tim pemenangan pasangan Ahok-Djarot.
(samsul arifin – www.harianindo.com)