Home > Ragam Berita > Nasional > Perempuan Yahudi Yang Menyamar Sebagai Muslim Sempat Meracuni Makanan Nabi Muhammad

Perempuan Yahudi Yang Menyamar Sebagai Muslim Sempat Meracuni Makanan Nabi Muhammad

Jakarta – Kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin (27) menggunakan racun sianida akhir-akhir ini menjadi sorotan pemberitaan.

Perempuan Yahudi Yang Menyamar Sebagai Muslim Sempat Meracuni Makanan Nabi Muhammad

Dalam sejarah umat manusia, tragedi meracuni seseorang untuk memuluskan motif atau tujuan tertentu sudah berkali-kali terjadi. Termasuk dalam sejarah umat Islam. Tidak tanggung-tanggung, Nabi Muhammad SAW juga pernah merasakan diracun. Namun sang Nabi tidak sampai meregang nyawa saat itu juga.

Peneliti Sejarah Islam Brains Community Muhammad Hafi mengatakan, peristiwa tersebut terjadi ketika perang Khaibar berkecamuk.

“Nabi Muhammad pernah diracun oleh salah satu perempuan Yahudi yang menyamar menjadi perempuan muslim sepulang dari perang Khaibar,” kata Hafi kepada wartawan (Jumat, 5/2/2016).

Hafi menambahkan jika peristiwa tersebut tercatat dalam sejumlah literatur umat Muslim. Salah satunya dalam kitan Kitab Shahih Muslim Jilid IV dengan nomer Hadist 465.

Setelah perang Khaibar dimenangkan oleh kaum Muslimin, Nabi menginap di sebuah penginapan yang terletak kawasan pegunungan tersebut.

Lalu datanglah seorang perempuan yang mengaku ingin berterima kasih kepada Nabi dan mengucap syukur atas kemenangan di Khaibar itu. Perempuan tersebut menghidangkan Kambing bakar. Dan perempuan itu berkata bahwa kambin ini dibuat khusus untuk Nabi sehingga hanya boleh dimakan oleh Nabi.

“Rupanya kambing bakar itu telah dibubuhi racun yang sangat dahsyat hingga Nabi terlihat badannya berkeringat, panas. Dan dalam literatur tersebut karena kehebatan tubuh nabi maka racun tersebut baru berakibat Nabi meninggal setelah tiga tahun kemudian. Dan ternyata benar, secara medis Nabi meninggal karena racun tersebut tiga tahun setelah peristiwa itu,” jelas Hafi.

“Secara logika nabi tidak tahu kalau sedang diracun. Dan kalau Nabi tahu bahwa makanan itu dibubuhi racun dan tetap dimakan, namanaya bunuh diri,” ujar peneliti yang berasal dari Madura tersebut. (Yayan – www.harianindo.com)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

CAPTCHA Image
Refresh Image

*